Thursday, March 27, 2014

Menikmati Santapan di Sekar Kedhaton

Selepas mengunjungi Borobudur bersama mahasiswa Ritsumeikan, kami pun mampir ke sebuah tempat makan yang bernama "Sekar Kedhaton". Jika dari arah Borobudur menuju ke arah Magelang, restoran ini berada di tepi kiri jalan. Halaman parkirnya cukup luas sehingga dapat menampung bus-bus dan juga mobil-mobil. Selain restoran, di bagian depan juga terdapat toko oleh-oleh khas Jawa Tengah maupun Jogja. Di bagian lantai atas terdapat tempat penjualan aneka barang yang terbuat dari perak.

Berhubung sewaktu kami tiba, restoran masih cukup penuh sehingga kami perlu menunggu selama kurang lebih setengah jam. Sambil menunggu kami pun melihat-lihat toko suvenir. Setelah beberapa saat, meja yang kosong pun tersedia dan kami memilih tempat yang berada di tengah-tengah kolam. Dari interior serta bentuk bangunannya bisa terlihat kalau restoran ini menggunakan konsep Jawa tradisional. Tempatnya cukup nyaman. Sekedar info, banyak orang asing yang makan di tempat ini.


Tak berapa lama pelayan pun datang membawa buku menu. Melihat menu yang diberikan saya cuma bisa berkomentar dalam hati. Betapa tidak, untuk mimunannya saja yang paling murah harganya belasan ribu itu pun hanya dapat semacam teh atau air mineral dan belum termasuk pajak. Bisa ditebak harga makanannya pun pasti tak kalah mahal.
 
Setelah beberapa saat memilih menu, akhirnya saya putuskan untuk memesan Clear Beef Soup dan Lime Juice. Meskipun acara makan tersebut saya tidak perlu membayar sendiri, saya tetap merasa sedikit tidak enak hati karena menu makanannya lumayan bikin kantong mahasiswa seperti saya ini jadi jebol. Alhasil saya pun memilih menu yang menurut saya harganya masih wajar. Teman-teman lain pun sepertinya juga sependapat bahwa kami tidak boleh memanfaatkan ketidaktahuan dua orang Jepang tersebut meskipun tidak banyak berkata-kata.

Kami pun tak perlu menunggu terlalu lama. Beraneka macam minuman segera beralih dari nampan pramusaji ke meja kami. Minuman seperti jus dan teh disajikan dengan gula cair yang ditempatkan pada wadah yang berbeda sehingga kami bisa menambahkan sesuai dengan keinginan masing-masing. Berhubung jus jeruk nipis pesanan saya dibuat tanpa gula maka tentunya terasa sangat asam. Saya pun menambahkan cukup banyak gula cair agar rasa asamnya tidak terlalu kentara.

Makanan pesanan kami datang tak lama kemudian. Karena sudah lapar, tanpa berlama-lama kami pun segera menyantap pesanan masing-masing. Sup yang saya pesan disajikan dengan mangkuk yang agak besar, namun saya agak kecewa karena isinya tidak banyak seperti yang ada di foto menu. Meskipun begitu saya cukup menikmati rasa sup tersebut. Kuah kaldu sapinya bening, rasanya pun gurih. Isiannya terdiri dari daging sapi, soun, jamur kuping, ditambah dengan irisan daun bawang, potongan tomat dan taburan bawang goreng. Cukup mengenyangkan apabila dimakan dengan nasi.

Menu yang ditawarkan cukup banyak, tidak hanya makanan Indonesia saja. Ada juga menu pasta serta sandwich namun tidak banyak. Harga makanan berkisar dari Rp 26.000,- hingga Rp 86.000,-, sedangkan minuman mulai dari belasan ribu hingga puluhan ribu. Harga tersebut belum termasuk pajak. Pajaknya sendiri lumayan besar, yakni 18.25%. Bagi yang ingin mencicipi makanan Indonesia dengan suasana Jawa dan tidak begitu perhitungan dengan biaya, restoran ini bisa dijadikan salah satu pilihan. Lokasinya yang berada di Jalan Raya Borobudur cukup mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Clear Beef Soup (29k)
Ayam Panggang Miroso (57k)
(bisa untuk berdua)
Lumpia Gudeg (27k)

Lime Juice (26k)

No comments:

Post a Comment