Otherstories: TOEGAMA-CheRits goes to Borobudur

Bulan lalu di sela-sela kegiatan dengan CheRits yang sudah terjadwal, kami pun mengajak dua mahasiswa dari Universitas Ritsumeikan yang datang ke Jogja untuk mengunjungi Candi Borobudur. Selain itu juga karena salah satu dari mereka akan kembali ke Jepang terlebih dahulu. Kami berangkat dari Jogja jam delapan pagi, dengan perjalanan selama kurang lebih satu setengah jam kami pun sampai di kawasan wisata Candi Borobudur sekitar jam sepuluh. Dikarenakan loket pembelian tiket serta pintu masuk untuk wisatawan mancanegara dan domestik berbeda kami pun memutuskan untuk bertemu di dalam.

Sebelum memasuki Candi, para pengunjung diharuskan untuk memakai kain yang kemudian diikat di pinggang. Kain tersebut nantinya harus dikembalikan saat pengunjung keluar dari area Candi. Berhubung kami ke sana pada hari Sabtu, pengunjung cukup ramai. Saran saya jika ingin mengunjungi Candi Borobudur ada baiknya datang lebih pagi. Selain karena masih belum ramai juga tidak akan terasa panas karena matahari belum tinggi. Jika memang terpaksa datang agak siang, bawa topi atau payung jika tidak ingin kepanasan.

Candi Borobudur terdiri atas 10 tingkat yang dibagi menjadi tiga, yakni Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Kamadhatu merupakan tingkatan bawah yang merupakan bagian kaki Candi Borobudur. Pada tingkat tengah (Rupadhatu) terdapat relief yang terukir pada dinding Candi, sedangkan Stupa-Stupa yang di dalamnya terdapat patung Buddha berada pada tingkat atas (Arupadhatu). Untuk mengelilingi Candi pun ada aturannya, yaitu searah dengan jarum jam.

Setelah berkeliling Candi hingga ke tingkat paling atas, kami pun turun dan menuju ke area Museum Kapal Samudraraksa serta area tempat disimpannya batuan-batuan yang merupakan bagian dari Candi. Puas berkeliling kami pun mengakhiri kunjungan ke Candi Brorobudur pada saat tengah hari.