Friday, August 8, 2014

Serunya Mendaki Takao-san


Pendakian Gunung Takao (Takao-san) saya lakukan pada bulan Juni lalu. Setelah sebelumnya bertanya kepada dosen serta kenalan orang Jepang, saya pun memutuskan Gunung Takao sebagai tujuan pendakian pertama saya di Jepang. Selain karena dekat, masih di sekitaran Tokyo, puncaknya yang tidak begitu tinggi serta akses yang relatif mudah pun menjadi pertimbangan.

Berangkat dari asrama jam 9 pagi, dengan menaiki kereta menuju ke Machida lalu berganti dengan JR tujuan Hachioji. Sesampainya di Hachioji saya masih harus berganti kereta Keio Line untuk sampai di Stasiun Takaosan-Guchi yang merupakan titik awal pendakian Takao-san. Ada beberapa alternatif untuk mendaki Takao-san. Yang pertama tentunya dengan berjalan kaki hingga puncak yang dapat ditempuh selama kurang lebih 2 jam tergantung jalur serta kecepatan. Selanjutnya adalah dengan menaiki Lift atau Cable Car selama kurang lebih 6menit hingga setengah perjalanan lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Saya pun memilih opsi pertama, yakni berjalan kaki dari bawah. Hari itu saya menemui cukup banyak orang yang mendaki sendirian dan kebanyakan dari mereka yang saya temui adalah orang tua. Selain itu banyak juga rombongan anak-anak muda serta keluarga yang membawa anak kecil. Mendaki gunung di Jepang tidak begitu susah apalagi untuk gunung yang tidak begitu tinggi seperti Takao-san ini. Selain dimudahkan dengan adanya Cable Car dan Lift, di beberapa tempat terdapat kedai-kedai yang menjual makanan dan minuman serta oleh-oleh.

Dengan adanya kedai penjual makanan tersebut para pendaki tidak perlu khawatir kehabisan bekal. Selain kedai, mesin penjual minuman otomatis pun juga ada meskipun harganya sedikit lebih mahal. Bagi yang membutuhkan toilet, di sekitar jalur pendakian juga tersedia beberapa toilet yang cukup bersih. Makanya tak heran jika banyak keluarga yang mengajak anak-anak mereka untuk mendaki.

Setelah mendaki selama kurang lebih satu jam, sampailah saya di Kuil Takao-san. Di sana terdapat patung Tengu atau makhluk yang dipercaya sebagi penjaga dalam budaya Buddha Jepang. Di Kuil tersebut juga menjual Omamori (jimat) dan juga Ema. Setelah berkeliling Kuil, saya pun melanjutkan perjalanan dan sesampainya di puncak ternyata sudah cukup ramai. Dari puncak Takao-san sebenarnya Gunung Fuji bisa terlihat, sayangnya waktu itu sedang tertutup awan. Salah satu waktu yang tepat untuk menikmati keindahan Gunung Fuji dari Takao-san adalah ketika musim dingin sekitar bulan Desember. Pada bulan Desember terdapat satu atraksi yang dinamai Diamond Fuji. Diamond Fuji adalah saat dimana matahari terbenam tepat di puncak Gunung Fuji.

Saya pun segera mencari tempat untuk beristirahat sesampainya di puncak. Karena saya sendirian tidak sulit untuk mencari tempat duduk meskipun cukup banyak orang yang telah sampai terlebih dahulu. Selain keluarga yang mengajak anak-anak mereka, banyak juga orang asing yang saya temui ketika mendaki Takao-san. Setelah beristirahat dan menikmati pemandangan dari puncak Takao-san, saya pun memutuskan untuk turun dengan jalur yang berbeda.

Karena ketinggiannya yang relatif rendah (599meter) dan juga akses yang mudah, mendaki Takao-san bisa dilakukan selama satu hari. Saya pun berencana untuk kembali mendaki Takao-san ketika musim dingin untuk melihat Diamond Fuji.




Tengu










Cable car / Lift
one way  480yen (adult)  240yen (children)
return      930yen (adult)  460yen (children)

website http://www.takaotozan.co.jp/takaotozan_eng1/index.htm

No comments:

Post a Comment