Para peserta pun segera melakukan registrasi sesampainya di Kanazawa dan kemudian dipertemukan dengan host family. Tak berapa lama menunggu, saya pun akhirnya bertemu dengan keluarga yang akan menampung saya selama tiga hari. Setelah berkenalan, kami pun melanjutkan obrolan sambil makan siang. Keluarga yang menjadi host family saya kali ini terdiri atas Ayah, Ibu, serta seorang anak laki-kali dan seorang anak perempuan. Kedua kakak beradik tersebut masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Mereka bernama Hiroto-kun dan Mayu-chan.
Selesai makan siang, kami mendapatkan waktu bebas hingga sore hari. Masih ada cukup banyak waktu, kami pun memutuskan untuk jalan-jalan di sekitaran Shiinoki Cultural Complex. Tujuan pertama kami adalah Taman Kenroku-en. Kenroku-en merupakan salah satu dari tiga taman yang terkenal di Jepang. Taman ini dibuat pada masa feodal lebih dari 300 tahun yang lalu. Tujuan selanjutnya adalah Istana Kanazawa. Istana yang dibangun sekitar 400 tahun yang lalu ini sedang dalam masa rekonstruksi ketika kami ke sana. Sebagian besar bangunannya telah terbakar dan kini sedang dibangun kembali sesuai dengan bentuk awal.
Perjalanan berlanjut ke Museum Seni Kontemporer yang berada tidak jauh dari Istana Kanazawa. Di Museum yang dibuka pertama kali pada tahun 2004 ini, pengunjung bisa melihat berbagai macam karya seni modern yang berasal dari berbagai negara. Di kompleks Museum juga terdapat sebuah kafe yang menawarkan berbagai jenis makanan, minuman serta cake yang bisa dicicipi setelah berkeliling Museum. Puas berkeliling, kami pun memutuskan untuk kembali. Rumah keluarga tempat saya menginap kala itu berada di Kota Hakusan yang letaknya kira-kira setengah jam perjalanan dari Kanazawa.
Pada hari selanjutnya hujan turun meskipun tidak begitu lebat. Memang daerah Hokuriku, khususnya Kanazawa ini curah hujan tiap tahunnya cukup tinggi terutama pada saat musim panas dan musim gugur. Jadi, usahakan selalu siap sedia payung ketika berkunjung ke Kanazawa. Pagi itu saya dijemput oleh salah satu panitia untuk mengikuti kegiatan Zazen lagi di Kuil Daijo-ji dan dilanjutkan dengan makan siang bersama peserta lain serta panitia. Pada hari itu para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diberi kesempatan untuk mencoba berbagai macam kegaiatan tidak hanya Zazen tetapi juga Ikebana, membuat Wagashi, kunjungan ke pabrik Sake, dan lain sebagainya.
Siang harinya para peserta berkumpul di Akabane Hall untuk mengikuti forum diskusi dengan tema Ishikawa no Washoku Taiken Houkoku. Pada akhir diskusi dipilih beberapa orang peserta yang kemudian menjadi Duta Japan Tent. Pada hari terakhir diadakan acara perpisahan yang dihadiri oleh seluruh peserta dan juga para host family. Selesai sudah rangkaian program Japan Tent ke-27 tahun ini. Satu minggu merupakan waktu yang sangat cepat. Sudah saatnya kembali ke rutinitas sehari-hari.
Saya bersyukur bisa menjadi salah satu peserta acara tersebut. Selain bisa mendapatkan banyak kenalan baru, saya juga berkesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat yang selama ini tidak pernah terbayang dalam pikiran. Dalam satu minggu saya mendapatkan banyak pengalaman yang berharga. Mulai dari menginap di rumah keluarga petani dan mencicipi masakan tradisional, mencoba meditasi Zen, membuat Soba, dan masih banyak lagi. Semoga suatu saat saya diberi kesempatan untuk kembali mengunjungi Ishikawa.
Mengunjungi Kenroku-en |
salam kenal dari Mayu-Chan |
Pohon-pohon di Kenroku-en usianya sudah puluhan tahun bahkan beberapa ada yang ratusan tahun |
Salah satu kolam di Kenroku-en |
Museum Istana Kanazawa |
Istana Kanazawa |
Museum Seni Kontemporer |
Daijo-ji |
Para Duta Japan Tent |
Okaa-san, Mayu-chan, Hiroto-kun, sampai bertemu lagi |
official website:
Kenroku-en Garden
Kanazawa Castle Park
21st Century Museum of Contemporary Art
No comments:
Post a Comment