Saturday, November 22, 2014

Japan Study Tour ~ Part 1 Miyajima - Hiroshima


Kegiatan study tour bagi mahasiswa pertukaran perlajar di Ferris University dilaksanakan sebelum semester baru dimulai atau pada masa akhir liburan musim panas. Kurang lebih selama 4 hari kami akan mengunjungi kota Hiroshima dan juga Okayama. Tujuan utama kegiatan ini sebenarnya untuk belajar mengenai perang dunia ke-2 khususnya yang berkaitan dengan Hiroshima.

Berangkat dari Stasiun Shin-Yokohama pukul 9 pagi, kami pun menuju Hiroshima dengan menggunakan kereta Shinkansen selama kurang lebih 4 jam. Sesampainya di Hiroshima kami pun segera menuju ke Miyajima. Untuk bisa mencapai Miyajima, kami harus menaiki kapal Ferry terlebih dahulu. Dengan dipandu oleh seorang guide lokal, kami pun diajak untuk mencicipi Momiji Manju yang merupakan salah satu makanan khas dari pulau tersebut. Dinamakan Momiji Manju karena bentuknya yang menyerupai daun Momiji (Maple). 

Perjalanan berlanjut ke Kuil Itsukushima yang terkenal dengan gerbang Torii-nya yang berada di tengah laut. Ketika tiba di sana, air laut sedang surut sehingga kami bisa melihat gerbang setinggi 16 meter tersebut lebih dekat. Ketika laut pasang, Kuil beserta Torii tersebut akan terlihat seperti mengapung di atas air laut. Selesai mengagumi keunikan Kuil Itsukushima kami pun berjalan-jalan di area pertokoan. Kebanyakan toko oleh-oleh di Miyajima menjajakan Momiji Manju dengan aneka isian. Salah satu yang khas di sana selain Momiji Manju adalah tiram yang kebayakan diolah dengan cara dibakar atau digoreng. Hari semakin sore, saatnya kami kembali ke Hiroshima.

Keesokan harinya, setelah sarapan kami pun beranjak menuju ke Sekolah Dasar Fukuromachi. Sekolah tersebut dulunya merupakan salah satu sekolah yang terkena dampak bom atom. Bangunan sekolah yang masih tersisa sekarang ini difungsikan sebagai Museum. Tujuan utama kami ke Hiroshima adalah untuk belajar mengenai tragedi bom atom yang dulu menimpa Hiroshima. Pada 6 Agustus 1945, tentara Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di pusat kota Hiroshima. Sekolah ini berada sekitar 460 meter dari pusat ledakan bom. Lebih dari 100 orang siswa dan guru menjadi korban. Setelahnya sekolah tersebut menjadi tempat penampungan sementara bagi korban ledakan bom atom. Dinding-dinding yang menghitam karena terbakar kemudian menjadi tempat orang-orang menuliskan pesan bagi keluarga mereka yang hilang. 

Dari Fukuromachi perjalanan kami lanjutkan ke pusat ledakan bom yang sekarang ini menjadi sebuah rumah sakit. Kemudian kami berjalan ke Genbaku Dome yang merupakan salah satu bangunan yang masih tersisa setelah ledakan bom atom. Salah satu situs bersejarah yang diakui oleh UNESCO. Tidak jauh dari Genbaku Dome terdapat Hiroshima Peace Memorial Park dan Hiroshima Peace Memorial Museum. Di Taman Perdamaian tersebut terdapat banyak monumen peringatan tragedi bom atom. Salah satunya adalah monumen yang dibuat oleh orang-orang Korea untuk mengingat kerabat mereka yang juga menjadi korban bom atom. Museum Perdamaian Hiroshima menjadi salah satu lokasi yang kami kunjungi pada waktu itu. Di sana menyimpan foto-foto serta barang-barang yang menjadi saksi bisu kengerian bom atom.

Setelah itu kami kembali ke hotel untuk mendengarkan kisah seorang warga Hiroshima yang menjadi korban bom atom. Sore harinya kami pun diajak untuk berdiskusi mengenai perang dan perdamaian dengan para mahasiswi di Hiroshima Jogakuin University. Dari kunjungan ke beberapa tempat tersebut serta diskusi dengan para mahasiswi, meskipun tidak mengalami secara langsung saya jadi membayangkan betapa ngerinya keadaan ketika bom atom meledak di Hiroshima. Saya pun berharap semoga kejadian yang sama tidak terulang kembali. 


di Miyajima ada banyak rusa berkeliaran dengan bebas
melihat langsung proses pembuatan Momiji Manju


 

the Great Torii
patung-patung Jizo
Tiram khas Miyajima 
Taksi dengan exterior Klub Baseball Hiroshima
di Hiroshima masih banyak kereta yang beroperasi di tengah jalanan pusat kota
Genbaku Dome
Monumen peringatan bagi orang-orang Korea yang menjadi korban bom atom
Takahashi Sensei, pemandu kami

salah satu koleksi Museum Perdamaian Hiroshima
baju-baju yang menjadi saksi bisu ledakan bom atom





refference:

1 comment: