Akhir minggu lalu acara Ngayogjazz kembali digelar. Tahun ini merupakan kali ke-7 acara Ngayogjazz diselenggarakan. Ngayogjazz tahun ini bertempat di Desa Wisata Sidoakur, Kelurahan Sidokarto, Godean, Sleman, DIY dengan mengusung tema 'Rukun Agawe Ngejazz'. Acaranya sendiri hanya berlangsung selama satu hari, yakni pada Sabtu 16 November 2013 lalu.
Tuesday, November 19, 2013
Thursday, November 14, 2013
Icip-icip Mie Aceh
Tidak hanya makanan Padang yang sekarang ini dikenal di berbagai daerah. Nampaknya Aceh tak mau ketinggalan untuk memperkenalkan kuliner khasnya. Salah satu yang cukup dikenal adalah mie Aceh serta Roti Cane. Di Jogja sendiri sudah ada beberapa tempat yang menyediakan kuliner khas Aceh tersebut.
Labels:
2013,
bungong jeumpa,
jajan-jajan,
Jogja,
kuliner,
mie,
mie Aceh
Location:
Yogyakarta, Indonesia
Wednesday, November 13, 2013
Menghabiskan Malam Minggu Dengan Belajar Sejarah, Kenapa Tidak?
Malam minggu bagi sebagian orang biasa dimanfaatkan untuk melewatkan waktu bersama dengan orang yang dikasihi. Namun, bagi saya malam minggu bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam hal. Salah satunya adalah belajar sejarah. Malu rasanya jika tidak tahu sejarah bangsa sendiri. Oleh karena itu, berawal dari postingan seorang teman di laman jejaring pertemanan, saya pun tanpa pikir panjang segera mendaftar untuk mengikuti acara jelajah museum.
Labels:
2013,
Bank,
Bank Indonesia,
Benteng,
BNI,
jalan-jalan,
jelajah museum,
Jogja,
Kantor Pos,
museum,
Museum Benteng Vredeburg,
sejarah
Location:
Yogyakarta, Indonesia
Tuesday, November 5, 2013
Klenteng Tay Kak Sie
Setelah sebelumnya mengunjungi Sam Poo Kong dan juga makan es, perjalanan saya berlanjut ke arah Pecinan. Tujuan saya satu, yakni mengunjungi Klenteng Tay Kak Sie yang berada di Gang Lombok. Melewati daerah Kauman, saya menuju ke kawasan Pecinannya kota Semarang.
Setelah beberapa kali bertanya, kami pun menuju ke sebuah gang Kecil yang ditunjukkan oleh seorang bapak-bapak yang dilihat dari mukanya sih Cina. Tapi kok saya merasa sedikit aneh. Kok jalan yang saya lewati semakin kecil dan hanya cukup untuk sepeda motor. Berdasar info yang saya dapat, jalan di Gang Lombok bisa dilalui mobil. Tak berapa lama kemudian sampailah saya di depan sebuah tempat sembahyang yang bentuknya seperti Klenteng. Bukan sepertinya, tapi memang Klenteng sih, hanya saja bukan Klenteng Tay Kak Sie yang saya cari. Nampaknya bapak-bapak yang kami tanyai mungkin hanya menangkap kata 'Klenteng' saja dan menunjukkan kami ke tempat tersebut.
Subscribe to:
Posts (Atom)